Sabtu, 03 September 2011

MABUK


M  A  B  U  K
MENGKOSUMSI ATRIBUT BERALKOHOL UNTUK KEMAKSIATAN
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Disamping atribut atau bahan yang beralkohol,minuman atau makanan yang biasa kita komsumsipun bisa membuat MABUK bila dimakan atau diminum berlebihan. Jadi defenisi dari mabuk itu adalah Mengkomsumsi Atribut Beralkohol Untuk Kemaksiatan baik itu barang haram maupun barang yang halal.

Salah satu dari sekian banyak penyebab manusia itu mabuk diantaranya adalah minuman keras yang di Ranah Nata dilarang dijual secara bebas, tapi bisa dibeli ditempat tertentu sebab sudah mempunyai stabil keamanan.

Setiap adanya acara Baralek (Pesta Perkawinan) di Ranah Nata khususnya, hampir semua bernuansa suasana mabuk para penonton hiburan rakyat yang populer disebut keyboard atau organ tunggal, tetapi orang yang mengadakan hajat Baralek tersebut telah menempatkan acara kibot merupakan acara terpenting atau wajib berkibot bila mengadakan pesta perkawinan. Tidak syah pesta perkawinan yang tidak mengadakan kibot. Kalaulah ada semacam pilihan, tidak usah diadakan acara Dikir Rebbana atau Badendang-Dendang,asalkan acara Bakibot tetap diadakan.

Itulah suatu keberhasilan dari kalimat Natal itu di Ranah Nata, dimana visi dan missi “ Me-Natalkan Ranah Nata “ diambang keberhasilan.
Kenapa tidak ! Pada bulan Pebruari 2011 ini, sudah berani para anak muda Ranah Nata mengadakan acara Valentine Days yang disponsori oleh sebuah showroom yang dipusatkan pada sebuah kafe di pantai barat sana.
Ribuan anak muda se pantai barat, mulai dari Batu Mundam sampai ke Batu Bakuduong kumpul bersama yang mayoritas dalam keadaan MABUK. Penulis khawatir tidak berapa lama lagi akan diadakan peringatan Hari Natal sebagai hari jadi Natal yang kesekian,walaupun hari jadinya bukan tgl.25 Desember, tapi diselubungi oleh Hari Natal dari bukan Islam.

MABUK membuat suasana kalau balau. Bayangkan saja pada suasana ‘Idul Fithri tahun ini diperkirakan korban kecelakaan sekitar 20 orang yang mayoritas adalah disebabkan mabuk. Ada yang jatuh berkenderaan roda dua,ada yang berlanggar kebut-kebutan dan ada yang berbuat maksiat (mesum) yang ditangkap oleh pemuda-pemuda Taluk Sikarakara dan Buburan dan sepasang manusia bejat ini diserahkan ke Ketua Adat Buburan,tetapi hasilnya tidak kita ketahui. Salah satu yang menyakitkan bahwa kejadian ini merupakan perbuatan orang lain yang mencorengkan arang kekening pantai barat,sebab si lelaki berasal dari Kota Salak dan si perempuan berasal dari Desa Transmigrasi.

Betapa banyaknya manusia di pantai barat, baik pantai kapling atau pantai galon dan Taluk Sikarakata merobah pepatah petitih orang tua yang mengatakan bahwa “ Adat taluok timbunan kapa “,tetapi di suasana lebaran ini “ Adat taluok timbunan manusia “. Betapa banyaknya para pedagang dari Kota Salak dan Kota Kipang berjualan disitu terutama jualan baju renang yang merupakan kebutuhan bagi setiap pengunjung untuk mandi-mandi dipantai itu.

Masih ingatkah kita Alfir Nata (Allah berfirman Nabi bertitah) dalam Al- Qur”an yang berbunyi “ Walan tardha  ankal Yahudu wan Nashara hatta tattabi’a millatahum ? “ yang artinya bahwa orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan rela melihat kita sebelum mengikuti millah mereka.
Masya Allah, beberapa millah itu telah kita ikuti seperti halnya peringatan Valentine Days (Hari Kasih Sayang) yang sebenarnya adalah peringatan hari kekalahan ummat Islam di Spanyol tahun dulu yang pada millah mereka merupakan kasih sayang karena mereka berhasil. Demikian juga acara Ulang Tahun yang kini telah menjadi kebutuhan para remaja dan suatu acara yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tahap awal (TK) Islam di Iburanah kita seperti TK ABA Natal dan TK Nurul Hidayah Natal, sementara TK Pembina Negeri Natal tidak melaksanakan acara ulang tahun itu kepada anak didiknya. Sudah jadi terbiasa di Ranah Nata khususnya, bila ada keramaian atau hiburan rakyat terutama di malam hari selalu ada mabuk-mabukan yang membuahkan keributan, perkelahian dan kemaksiatan, oleh karena itu penulis memberanikan diri mengatakan MABUK itu adalah Mengkomsumsi Atribut Beralkohol Untuk Kemaksiatan, sebab belum ada mabuk itu yang membawa kebaikan.

Pada beberapa tahun lalu Pemerintah secara resmi menghancurkan ribuan botol minuman keras yang ditandai dengan penimbunan di lapangan Merdeka Natal oleh Kepala Kantur Urusan Agama Kecamatan Natal, tetapi sayang lebih banyak yang tersimpan di tempat tertentu dari pada yang ditangkap dan dimusnahkan yang diperagakan pemusnahannya itu.

Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya. Amien Yaa Rabbal ‘alamien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar