Bupati Madina Diharapkan Realisasikan Janji Kampanye
Panyabungan,
Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) defenitif Hidayat Batubara dan Dahlan Hasan Nasution informasinya akan dilantik oleh Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di Gedung Serba Guna, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan Kota. Namun untuk tanggal pelantikan belum ada yang bisa memastikan.Terkait pelantikan yang akan dilaksanakan, masyarakat Madina berharap Bupati dan Wakil Bupati terpilih menepati janji-janjinya waktu berkampanye. Saat itu Bupati terpilih antara lain mengkampanyekan akan membuka lapangan kerja baru, menggratiskan sekolah dan kesehatan, mengangkat perekonomian masyarakat Madina ke arah yang lebih sejahtera.
Salah seorang warga Desa Longat, Kecamatan Panyabungan Barat, Rahmad (34) yang kesehariannya bekerja sebagai petani, Kamis (16/06/2011 ) berharap dengan dilantiknya Hidayat dan Dahlan sebagai Bupati dan Wakil Bupati kiranya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Madina.“Saya masih ingat dengan janji kampanye yang disampaikan pasangan Hidayat dan Dahlan, bahwa apabila mereka terpilih nanti menjadi Bupati dan Wakil Bupati Madina, dengan program yang mereka miliki akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Madina ke arah yang lebih sejahtera,” ujar Rahmad.Rahmad juga masih ingat ucapan Hidayat saat kampanye dulu, bahwa beliau akan menggratiskan sekolah bagi masyarakat Madina dan akan memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi guna untuk memberikan pendidikan layak bagi masyarakat yang kurang mampu sampai ke jenjang pendidikan tertinggi yaitu universitas.
Masih Rahmad, bukan itu saja, saat itu Hidayat juga mengatakan akan memberikan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat Madina demi mensejahterakan, mengurangi angka pengangguran di Madina dan juga akan memberikan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. .“Jadi saya berharap, Bupati dan Wakil Bupati terpilih Hidayat dan Dahlan yang akan segera dilantik beberapa hari lagi, agar nantinya bisa menepati janji mereka kepada masyarakat karena ucapan ataupun janji yang telah diikrarkan Hidayat dan Dahlan pada masa kampanye dulu sangat kita harapkan terealisasi demi meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik seperti yang diidam-idamkan masyarakat Madina selama ini,” harap Rahmad. (BS-026)
Sumber : Beritasumut
Langkah Awal, Hidayat-Dahlan Harus Tetapkan RPJMD
Medan,
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho melantik Bupati-Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Periode 2011-2016 Hidayat Batubara-Dahlan Hasan Nasution di Gedung Serba Guna Pemkab Madina, Panyabungan, Selasa (28/06/2011).Pengambilan sumpah Bupati-Wakil Bupati Hidayat -Dahlan berdasarkan SK Mendagri No: 131.12-468 Thn 2011 dan SK Mendagri No: 132.12-469 Tahun 2011 tentang penetapan pengangkatan Bupati-Wakil Bupati Madina.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Bupati-Wakil Madina itu dimulai dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Madina yang dibuka Ketua DPRD Madina Imran Khaitami.Dalam sambutannya, Gatot mengatakan pejabat yang dilantik harus mampu meningkat kinerjanya di mata publik. Kepada Bupati-Wakil Bupati terpilih harus mampu memperhatikan pengorbanan seluruh sumber daya yang demikian besar, harus sebanding dengan outcome yang diperoleh.Sebagai langkah awal, Bupati-Wakil Bupati terpilih harus mampu menetapkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). RPJMD ini menjadi pedoman dalam pencapaian visi untuk mewujudkan Madina yang agamis, cerdas, sehat dan sejahtera. Artinya, pejabat daerah ini harus mampu merealisasikan janjinya yang disampaikan dihadapan rapat paripurna dewan beberapa waktu lalu dan saat kampanye.
Terkait target pencapaian RPJMD, pemerintah pusat telah menetapkan standar pelayanan minimal untuk 13 urusan wajib dan pilihan yang diprediksikan akan mampu dicapai oleh maisng-masing Pemkab/Pemko Tahun 2014. Dan hal ini dipertegas melalui surat Mendagri dan Gubernur Sumut pada bulan Mei lalu.Kepada Bupati dan Wakil terpilih, Gatot mengingatkan agar segera menyusun RPJMD paling lambat setelah 6 bulan dilantik. Dalam menyusun RPJMD, Bupati harus melibatkan seluruh unsur masyarakat, pemuda, kaum perempuan, anggota DPRD, elit politik, tokoh agama, yang mana harus bisa membawa suatu pembaharuan yang hidup di masyarakat.
Selain itu, persoalan kondisi jalan di Kabupaten Madina cukup memprihatinkan terlebih Jalan Aek Latong yang sudah mengambil korban. Sekaitan dengan jatuhnya Bus ALS, Gatot mengajak masyarakat Madina untuk berduka cita sedalam-dalamnya. Persoalan infrastruktur harus menjadi prioritas utama. Kalau infrastruktur sudah baik, maka diyakini semua aspek bisa berjalan dengan baik.Menyinggung tentang pembangunan ke depan Bupati-Wakil Bupati diingatkan jangan mengambil keputusan sendiri akan tetapi harus dilakukan dengan musyawarah. Pemkab Madina harus belajar dari daerah tetangga yaitu Sumatera Barat yang berkembang pesat. Kalau pembangunaan dan prospek tata cara perekonomian bisa berjalan dengan baik maka masyarakatnya pun diyakini akan sejahtera.Kabupaten Madina sangat berpotensi dengan kekayaan alamnya yang luar biasa. Daerah penghasil tambang emas yang dieksplorasi investor seperti PT Sorikmas Mining akan mampu mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan asli daerah (PAD). Hanya saja, kepada semua pihak diminta untuk mengawasi perjalanan investor asing ini. (BS-023)
Bupati dan Wakil Bupati Madina Belum Berniat Mutasi
July 1st, 2011 by hendra
Panyabungan,
Hari pertama masuk kerja, Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara bersama Wakil Bupati Dahlan Hasan Nasution disambut ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Madina di jalan menuju Kantor Bupati, Perkantoran Payaloting, Kamis (30/06/2011).
Penyambutan hari pertama masuk kerja Bupati dan Wakil Bupati Madina terpilih dipimpin langsung Sekdakab Madina Gozali Pulungan. PNS yang menunggu kedatangan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, berjejer di sepanjang jalan menuju Kantor Bupati sampai parkiran Kantor Bupati Madina.
Setelah itu, Bupati Madina langsung meninjau ruangan Bupati kemudian langsung mengadakan rapat dengan pimpinan SKPD di Aula Kantor Bupati.
Menurut Kabag Humas dan Protokol Taufik Lubis, dalam pertemuan itu Bupati Madina mengimbau Kepala SKPD supaya bekerja dengan serius sesuai fungsi masing-masing dan melayani masyarakat dengan baik.
Dikatakan, jangan ada yang takut dimutasi karena sebagai Bupati, Hidayat belum ada niat untuk melakukan mutasi. Makanya harus bekerja sesuai dengan fungsinya dengan serius. Karena Pemkab Madina masih fokus untuk memperbaiki masyarakat.
“Tidak perlu was-was dengan rencana mutasi. Karena bagi saya tidak ada istilah balas dendam. Semua harus tenang. Tetap jalankan tugas dengan baik terutama yang berada di intansi pelayanan umum agar tetap memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” ujar Hidayat ditirukan Kabag Humas dan Protokol.
Sementara Wakil Bupati Dahlan Hasan mengajak PNS Pemkab Madina membuang semua rasa takut, karena sekarang ini tidak ada lagi nomor-nomor. Semua sama. Sama-sama ingin membangun Mandailing Natal.
“Kami berdua sudah berniat dan mewakafkan diri untuk mengabdi membangun Madina. Saya juga berharap supaya jangan ada yang saling membusuk-busuki. Karena itu tidak baik untuk kemajuan pemerintahan ini,” ujar Dahlan.
Kalaupun nanti ada mutasi, hal itu wajar dalam perjalanan karir seorang PNS. Namun hal itu masih lama dilakukan. Hidayat-Dahlan tidak mau langsung main mutasi, karena akan terlebih dahulu melihat kinerja. (BS-026)
Sumber : Beritasumut
SURAT NATA
MUTASI MADINA MADANI
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako
Tiga bahasa yang sedang popular di Mandailing Natal saat sekarang ini adalah Mutasi Madina Madani. Dilihat dari beberapa kamus bahasa bahwa yang dikatakan Mutasi adalah perpindahan tempat tugas atau belanajr ketempat lain. Madina berarti tanah lapang atau lapangan luas, sedangkan Madani adalah putra daerah atau seseorang yang mengurusi ditempat kelahirannya sendiri.
Memasuki era kepemimpinan baru di Kabupaten Mandailing Natal, sengaja penulis buat suatu catatan atau uneg-uneg sebagai berikut ;
1.MUTASI :
Membaca berita dari Komunitas Mandailing Online by hendra tentang penyambutan dihari pertama Bupati dan Wakil Bupati di Kantor Pemkab Madina di Komplek Payaloting Panyabungan yang disambut hangat oleh seluruh PNS dan honorer Pemkab Madina, dimana beliau menyatakan bahwa dalam waktu dekat tidak ada pemutasian di Pemkab Madina dan untuk itu bekerjalah dengan baik dan sungguh-sungguh. Hal ini disampaikan oleh beliau mungkin dikarenakan adanya PNS atau honrer yang kasak kusuk dan ambil muka, sebab mereka bukan pendukung pasangan ini dan menjadi politikus sebuah partai tertentu. Memang sebenarnya PNS itu adalah Abdi Negara dan Abdi Masyarakat dan bukan Abdi Partai. Memang PNS itu bebas memilih siapa saja yang dia pilih, tetapi tidak boleh masuk dalam berpolitik dan jadiu tim pemenangan Pemilu di satu kandidat tertentu, sebab mempengaruhi pada kinerjanya selaku Pegawai Negeri Sipil.
Sebenarnya, Mutasi itu sangat perlu bagi seorang Pejabat yaitu MUlai TAnpa korupSI selaku Bupati dan Wakil Bupati pilihan rakyat agar Mandailing Natal jadi MADINA yaitu MAju DInamis dan terbiNA, supaya tercapai MADANI yaitu MAju, DAmai dan harmoNI.
Saya berpendapat pemutasian itu sangat perlu sekali dengan memutasikan para pejabat yang Koruptor diseluruh satuan unit kerja di Mandailing Natal. Sepasang pengalaman penulis sampaikan sbb :
a.Pada waktu saya menjabat sebagai Bendaharawan pada tahun 2000 dimana uang belanja
Rutin harus langsung diterima oleh Bendahara. Ketika saya menerima uang belanja rutin pada satu triwulan, saya menerima tidak sesuai dengan isi kwitansi penerimaa. Saya meminta kwitansi pemotongan itu, tapi tidak ada. Lalu saya menyatakan bagaimana saya nanti me-SPJ kan uang yang ¾ % itu, lalu dia menjawab “ pandai-pandailah Bapak mengolah SPJ itu dan jika dibeli 5 kodi seng, buatlah SPJnya 8 kodi seng dan dari situlah uang itu diambil, katanya. Triwulan berikutnya, penerimaan saya serahkan kepada Bapak kepala unit kerja.
b.Ketika saya mengurusi pensiun saya ditahun 2007 untuk melegalisir SK saya di unit yang berwenang untuk itu, saya dimintakan uang adminstrasi sebesar Rp. 100.000.- oleh petugas. Saya katakana bahwa uang yang saya bawa Cuma Rp. 100.000,-, jika uang ini saya berikan, tolong sdr.belikan saya karcis agar saya bisa pulang. Akhirnya saya membayar Rp. 50.000.- pada waktu itu. Lain lagi dengan urusan ditempat lain, memang masanya Main DImana-maNA alias MADINA.
2.MADINA.
Suatu sebutan yang indah dan mirip dengan Madinah dengan pengertian yang sama yaitu tanah lapang atau lapangan. Sayang pengertian itu disalah artikan menjadi Main DImana- maNA dengan maraknya berbagai zuriat korupsi seperti pemotongan,suap,sogok,uang stabil, uang keamanan,uang jasa urusan,uang terima kasih, uang pengawasan,uang pemeriksaan,uang beli minyak dan lain sebagainya yang menjadikan situasi semakin tidak bersih dan tidak berwibawa.
Untuk itu saya berpendapat, marilah pengertian Madina yang dipraktekkan menjadi Main DImana-maNA itu kita alihkan menjadi MAju, DInamis dan terbiNA di Kabupaten Mandailing Natal itu agar tercapai maksud yang Madani itu. Hampir diseluruh tempat hal ini terjadi, sehingga semua urusan harus dengan uang dalam arti kata merajakan uang.
3.MADANI.
Madani yang berarti putra daerah atau orang yang mengurusi kampong halamannya sendiri. Marilah kita mengurus daerah kita sendiri, sebab disekeliling itu ada tiga unsur yang menjadi tempat yang kita segani yaitu Mertua, Menantu dan Ipar (dalam Adat Istiadat). Janganlah kita menjadi orang yang menenggelamkan kampong halamannya sendiri, sebab kaum famili dan sanak saudara kita juga yang akan menerima akibatnya.
Memang kita mengakui bahwa banyak Putera Daerah yang menghancurkan kampong halamannya sendiri dengan menjual tanah adat/ulayat, membela pengusaha daripada rakyatnya sendiri, karena dibalik itu dia menerima sesuatu dari pengusaha. Untuk itu sangat wajar sekali seorang Putera Daerah yang menjadi pemimpin memperjaungkan hak rakyatnya seperti menjadikan rakyat menjadi petani peserta plasma dari beberapa perusahaan yang telah menyawitkan lahan mata pencahariannya sehari-hari untuk menopang hidup anak isterinya di persada Nusantara ini. Mutasikanlah putra putri daerah yang cakap memperjuangkan rakyatnya dan tidak memakan daging saudaranya sendiri.
Apabila hal ini terlaksana Insya Allah Negeri ini akan menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbul Ghafur sebab Intanshurullah yanshurkum dan Nashrun inallah tetap berlaku.
Demikianlah, semoga MADINA mejadi Maju Dinamis dan Terbina menuju MADANI , Maju, Damai dan Harmoni.