Kamis, 30 Juni 2011

TENAGA SUKA RELA
Suka Bertugas, Rela Honor Berjangka
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Calon Pegawai adalah aparat Pemerintah yang akan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nasib CPNS ada yg diminta,ada yg menggantikan ada yg diangkat dan ada yg melamar dengan memberikan amplop.
Dekade tahun 1960-1970an CPNS diminta oleh instansi terkait untuk kesediaan seseorang menjadi CPNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, sedangkan dekade 1970-1980 adalah yang menggantikan atau pegawai sisipan yang menggantikan PNS yang pensiun atau meninggal dunia. Adapun dekade 1980-1990an terjadi system penerimaan dengan melalui pelamaran, dimana yg cerdik pandai atau dianggap mampu melaksanakan tugas diangkat menjadi CPNS.
Pada dekade 1990-2000an system ini mulai direformasi dengan penerimaan titipan dan uang lamaran dengan mengangkat yg pandai dan beruang menjadi CPNS, sedangkan dekade 2000-2010an direformasi lagi dengan menerima orang-orang yg pandai dan beruang dan terakhir dekade 2010-2020, penerimaan diadakan dengan mengangkat orang-orang yg beruang walaupun tidak pandai , sehingga KKN tumbuh subur dan hidup berkembang.
Sehubungan dengan pergantian kepemimpinan Kepala Daerah Kabupaten Mandailing Natal sejak tgl.28 Juni 2011 ybl. kiranya membasmi system/praktek Madina yaitu Main Di Mana-mana di Kabupaten Madina agar Madina menjadi Madani yaitu Maju, Damai dan Harmoni. Dalam salah satu langkah awal pada system penerimaan CPNS adalah dengan pengangkatan semua tenaga yang telah dan sedang menjadi magang dibeberapa instansi, baik itu guru/pegawai honor komite atau tenaga sukarela, sebab mereka bukan memberikan uang, tetapi telah memberikan jasa yg telah berlalu kepada Pemerintah yg terkadang tugas mereka melebihi dari tugas seorang PNS dengan honor yg minim sekali disamping system “ gajian berjangka “ dengan fakta untuk tahun 2011 ini, mereka baru menerima honor bulan Januari- Maret 2011 keadaan dibulan Juni 2011 ini.
Sungguh besar pengorbanan mereka terhadap Republik ini dalam rangka mencerdaskan bangsa dan kehidupan bangsa dengan mendidik anak-anak bangsa mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai ke tingkat SMP dan SMA.
Sudah sewajarnya jika mereka Tenaga Suka Rela “ Suka Bertugas Rela Honor Berjangka “, kiranya mendapat perhatian khusus bagi Pemda yg baru dan dapat dipertimbangkan “ Suka Mengangkat Mereka dan Rela Menjadikan CPNS bagi mereka yang telah lama masuk kedalam “ Pahlawan Tanpa Tanda Jasa “ itu. Andai mereka telah diangkat menjadi CPNS, pasti mereka bukan berfikir untuk uang melulu, tapi mereka telah bermodal pekerjaan yg telah mereka bhaktikan bertahun-tahun. Saya berpendapat bahwa jiwa koruptor tidak ada pada mereka dan paling-paling korupsi waktu karena terlambat datang ke sekolah yang mungkin di sebabkan Honda tak berminyak dan tidak dapat berhutang lagi, karena setengah tahun baru menerima “ Honor Berjangka “.
Apabila kita terus mempraktekkan Madina yang Main Di Mana-mana itu, pasti sudah sesudah dia diangkat jadi CPNS, dia mulai mengancang-ancang dari sudut mana uang bisa diperoleh, apatah lagi seorang Kepala Unit Kerja, tentu saja sudah mengonsep SPJ dengan rekayasa sederhana “ Sukses dalam Laporan “.
Angkatlah mereka yang berprestasi dan melaporkan SPJ yang sebenar-benarnya, agar Madina bisa menjadi Madani, sehingga Madina menjadi Maju, Disiplin dan Terbina (Madina).

Rabu, 29 Juni 2011

SEGENGGAM HARAPAN

SE “ GENGGAM HARAPAN “
BUAT BUPATI BARU
Oleh : Sry Fahmy Batubara as Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako.
Kami masyarakat Ranah Nata yang disebut orang Pantai Barat Mandailing ( Pabarling ) mengacungkan “ Genggaman Tangan “ seraya mengucapkan Selamat atas Pelantikan Pasangan Bapak Hidayat Batubara – Dahlan Hasan Nasution menjadi Bupati Mandailing Natal yang dilantik Plt Gubernur Sumatera Utara,Gatoto Pujo Nugroho pada tgl.28 Juni 2011 di Gedung Serba Guna Panyabungan berdasarkan SK Mendagri No.131.12.468 dan No.132.12.469 Tahun 2011. Selamat menjadi Bupati Madina semoga Madina memperoleh perbaikan, perobahan dan pembaharuan disegala bidang sehingga Madina benar-benar Madani yaitu Maju, Damai dan Harmoni.
Sesuai dengan pesan Plt Gubsu dimana langkah pertama tugas Bapak-bapak adalah masalah listrik dan kenyataan dihari pertama Bapak-bapak bertugas, kami di Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing tidak menikmati aliran listrik alias padam hingga tulisan ini naik ke internet/bloger. Dalam hal ini bukan saja 61 desa yang belum menikmati aliran listrik, kamipun boleh dikatakan demkian juga, sebab listrik lebih banyak mati dari pada hidup dan jika hiduppun sering kurang arus (voltage).
Untuk itu “ Genggam Tangan “ yang kami acungkan berisi lima jari pengharapan yaitu Ibu Jari, Jari Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis dan Jari Kelingking yang terkandung dalam “ Genggaman Harapan “ sebagai berikut :

1.Harapan Ibu Jari ( Empu Tangan ) ;
Sebagaimana dari sebelumnya kami mengharapkan agar KABUPATEN RANAH NATA atau KABUPATEN PANTAI BARAT MANDAILING ( PABARLING ) segera terwujud sebagai Ibu Genggaman untuk RAKYAT BENAH NASIB & TAHTA ( RANAH NATA ) beribukotakan NATA selaku Kota Tertua dan Kota Bersejarah di Kabupaten Mandailing Natal. Inilah Ibu Pengharapan kami yang Utama sekali.

2.Harapan Jari Telunjuk ;
Sebelumnya kami Masyarakat Ranah Nata mengacungkan telunjuk untuk mengingatkan kepada Janji-janji Kampanye Bapak-bapak dengan keseharian ingat tasyahud, kiranya menjadikan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan tidak adanya unsur KKN, sesuai dengan pesan Bapak Plt.Gubernur Sumatera Utara dan Bapanda Bapak pada waktu pelantikan.

3.Harapan Jari Tengah ;
Kiranya dalam kepemimpinan Bapak terwujud sebagai penengah atas pemerkosaan Tanah Ulayat Ranah Nata oleh beberapa Pengusaha atau Perusahaan yang telah menyawitkan lahan mata pencaharian sebagai penopang hidup dalam kehidupan beragama,berbangsa dan bernegara mereka, dimana hak rakyat untuk mendapatkan PESERTA PETANI PLASMA dapat terwujud sebagai “ Bunga “ atas pemakaian tanah adat/ulayat Ranah Nata khususnya sesuai dengan ketentuan Adat Istiadat Ranah Nata.

4.Harapan Jari Manis ;
Pada dekade sebelumnya, para tenaga pendidik dan tenaga pendidikan khususnya, baik dia sebagai Guru Honor Komite atau Tenaga Sukarela selalu menelan pil pahit dengan nasib terlunta-lunta untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) di Kabupaten Madina. Bayangkan saja untuk Tahun Anggaran 2011, honor yang sedikit baru diterima untuk bulan Januari – Maret 2011, sedangkan masa sudah menjelang bulan Juli 2011.
Dalam pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri pada Kementrian Pendidikan Nasional, agar mereka diutamakan dijadikan sebagai CPNS, sebab mereka sudah mendarmabhaktikan tugas kependidikan beberapa tahun lamanya dan sebagian hanya mendapatkan NUPTK saja dan juga ada yang belum mendapatkan NUPTK mulai dari guru pada sekolah TK, SMP dan lainnya. Tahap demi tahap, berilah mereka air manis jadi CPNS sesuai dengan masa bakti mereka hingga terangkat keseluruhan.
Hindari penerimaan CPNS yang berdasarkan uang,sebab setelah jadi PNS mereka akan berancang-ancang dan melakukan bagaimana cara mendapatkan pengembalian uang lamaran mereka yang mengakibatkan tumbuh suburnya dan hidup berkembangnya KKN. Demikian juga halnya dalam menempatkan Kepala Unit Kerja tidak berdasarkan uang, sebab bila sudah menduduki jabatan pasti akan merekayasa laporan SPJ yang “ Berhasil dalam Laporan”.

5.Harapan Jari Kelingking ;
Jari kelingking yang biasanya menerima perhiasan jari seperti cincin, kiranya CINCIN PEMBANGUNAN dengan mendapat pembagian meneruskan pembangunan yang sedang berjalan saat sekarang ini. Juga di harapkan agar memperbaiki dan melaksanakan pembangunan disemua sektor terutama sarana perhubungan baik jalur Nata-Mandailing (NALIBANA > Nata-Linggabayu-Batangnata), Natal-Batahan (NASIB > Nata-Sinunukan-Batahan) dengan pembuatan jembatan diantara tiga tempat seperti ;
a.Jembatan ACEH – RAO yang menghubungkan Desa Setia Karya ( JAMBUOH RAO ) dengan Desa Pasar V Natal ( JAMBUOH ACEH).
b.Jembatan BATU PUDIENG yang menghubungkan Tapian Batu dengan Kampuong Pudieng.
c.Jembatan TANAH MALAKO yang menghubungkan Ujuong Tanah dengan Jirat Malako,tembuds ke Desa Sinunukan V.
dan jalur Nata-Singkuang (NATAS > Nata-Tabuyung-Singkuang). Juga dalam rangka mengatasi rawan bencana kiranya jaringan PLN jalur Natal Tabuyung Singkuang (NATAS) ke Tapanuli Selatan dapat dialihkan dari Natal Batang Natal. Sudah sama kita maklumi bersama bahwa untuk Ranah Nata atau Pabarling, PLN lebih banyak mati ketimbang hidup dan kalaupun hidup tidak dapat dipergunakan karena kurang arus (voltage).

Demikianlah se “ Genggam Harapan “ ini kami sampaikan dalam genggaman agungan atas Selamat Menjadi Kepala Daerah Kabupaten Mandailing Natal, semoga RANAH MADINA BENAR-BENAR MADANI, MAJU DAMAI & HARMONI.

RANAH NATA , 27 KANDUGHI KETEK 1432 h./29 JULI 2001 m.

Hormat kami : SRY FAHMY BATUBARA, SHAFF RA ALISYAHBANA DT.MALAKO & RIA SITTY CHANIAGO.

A. Shaffriachandranata@gmail.com > ( BLOGSPOT ) :

BADORANA NATA.com
BATU TUANKU NATA.com
BUKIK BANDERA NATA.com
DESIR NATA.com
MALAKO NATA.com
MUHAMMADIYAH NATA.com
MULTATULI NATA.com
SAIR NATA.com
SHAFF RIA NATA.com
SURAT NATA.com

B. Shaffraalisyahbana@yahoo.co.id > ( GRUP FACEBOOK ) :

AMBO BANGGA JADI URANG NATA.
BERNAS TUJUH BATU SIRAT MADINA.
BIJAKODAK SRY RECORD RANAH NATA.
CHINTO SEMBAGOES.
DUO RANAH SHAFF RIA RANAH NATA.
IKS BADORANA RANAH NATA.
KABA DI LAPAU SIMPANG.
LSM SATRIA PERKASA L.A.KAMPUG SAWAH
MALAKO MESIR MADINA.
MENCARI CARA MEMPROMOSIKAN KEINDAHAN KOTA NATA NAN RANCAK.
MUHAMMADIYAH RANAH NATA.
PESONA PARIWISATASIRAT MADINA SUTRA.
QURDIST SHAFF TELEDAKWAH.
SANGGAR CITRA KIRANA RANAH NATA.
TAMAN SI TIUOK 1886 DESIR PANTAI MESIR MADINA.
TP2 SAIR NATA SIRAT MADINA.

Minggu, 26 Juni 2011

BINTUNGAN BEJANGKAR

Sering Dimarahi, Roi Tega Bunuh Isteri dan Ibu Mertuanya
Bayu Adi Wicaksono |
Rabu, 20/04/2011 18:56 WIB


Mandailing Natal - Peringatan bagi ibu rumah tangga dan ibu mertua, sebaiknya jangan terlalu sering memarahi suami atau menantu. Roi Chandra Siregar (35), warga di Mandailing Natal, Sumatera Utara, tega mengahabisi nyawa isteri dan ibu mertuanya hanya gara-gara kesal sering di marahi isteri dan ibu mertua karena Roi menganggur.

Roi Chandra Siregar membunuh isterinya Hamidah (40) dan Miskiem (73) ibu mertuanya di dalam rumahnya di Desa Bintungan Bajangkar, Kecamatan Batahan, Mandailing Natal, Sumut, Rabu (20/4/2011).

Dihadapan aparat kepolisian Roi mengaku membunuh Hamidah dan Miskiem dengan cara memukuli bagian kepala kedua korban dengan menggunakan batang kayu yang didapat Roi di belakang rumahnya. "Orang pertama yang saya pukuli adalah isteri saya berikutnya baru mertua saya,' ujarnya.

Roi mengaku terpaksa membunuh dua wanita yang selama ini setia menemani hidupnya hanya karena kedua wanita itu setiap hari memarahi Roi. "Saya menganggur dan setiap hari mereka marahi saya, saya juga ada batas kesabaran dan saat itu saya memang sedang sudah naik pitam," ungkapnya.

Sebelum ditangkap aparat kepolisian, Roi sempat melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor usai membunuh isteri dan ibu mertuanya. Namun, upaya Roi gagal, karena aparat kepolisian mengendus keberadaan Roi dan kemudian membekuknya tanpa perlawanan.

Kepala Kepolisian Resor Mandailing Natal, AKBP Ahmad Fauzi mengatakan, atas perbuatan itu, Roi harus mempersiapkan diri untuk hidup di dalam bui selama 15 tahun tanpa ditemani sanak saudaranya lagi. "Roi terbukti bersalah melanggar pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan kami berharap ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih baik lagi menjaga hubungan berumah tangga," jelas Ahmad Fauzi. (baw/baw)

Senin, 13 Juni 2011

KAWASAN TRADISIONAL

DUO SHAF RA
Tindak Penanganan Kawasan Tradisional Ranah Nata
oleh : Shaff Ra Alisyahbana Dt Malako

Sanak , Dosanak dan Badosanak baik yang berada diperantauan maupun yang berada di kampung halaman , Ranah Nata tercinta.Mungkin , dalam rangka menyambut kelahiran Kabupaten Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing , ibukota Ranah Nata sudah mulai dibenahi dengan beberapa pembangunan dalam kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman Sumatera Utara , SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumatera Utara, Dirjen Cipta Karya Kemeterian Pekerjaan Umum.
Setelah diadakannya Koordinasi dalam rangka Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Tradisional di Kabupaten Mandailing Natal khususnya Ranah Nata ( Natal ) pada awal Juni 2010 (SPT No.168/SPT/PLP-SU/ 2010 tgl.01 Juni 2010 a.n. Ridwan , ST ( Asisten Perencana ) , Budi Alfianto , ST ( Tim Tehnis ) , Irma Juni , ST dan Riyandi Hanafiah , ST ( Konsultan ) dari Medan. Penulis ikut sebagai pemandu dalam penelitian di jalan menuju pemakaman Syekh H . Abdul Fattah Radhiallahu Anhu ( Shaf Ra ) Sinantiku di Bukik Tampat , Kampung Keramat Pincuran Dewa Kelurahan Pasar I Natal, benteng Jepang dan Portugis , jalan Puncak Bukik Bandera ( kecuali jalan menuju tempat wudhu’ Syekh H . Abdul Fattah Radhiallahu Anhu ( Shaf Ra ) Mardia di Sumur Batu , Banjar Aceh Kampung Sawah ).
Dalam perencanaan kegiatan tersebut adalah pembenahan disekitar Lapangan Merdeka Natal ( Lamerna ) , parit dikiri kanan jalan sekitar jalan perkotaan serta pembangunan jalan menuju pemakaman Shaf Ra Sinantiku dan jalan menuju tempat wudhu’ Shaf Ra Mardia ( DUO SHAF RA ) sebagai kegiatan tahap I, II dan III.
Sangat sewajarnyalah pembangunan menuju DUO SHAF RA ini dilaksanakan, sebab jalan menuju pemakaman Syekh H. Abdul Malik Baleo Nata telah lama di bangun atas prakarsa Bapak Drs . H . Ramli , MM beberapa tahun yang lalu dan harapan kita juga pembangunan jalan ke pemakaman Raja Kerajaan Malako di Jirat Malako , Mudiek Ayie Kampung Sawah tidak tertinggalkan nantinya dan juga tempat-tempat lain yang dianggap berpotensi dalam Pesona Wisata Sejarah di Ranah Nata khususnya.
Alhamdulillah, setahun setelah itu tepatnya awal Juni 2011 ini telah di mulai pelaksanaan kegiatan tahap I yaitu pembenahan/pembangunan sekitar Lamerna, parit kiri kanan jalan ibukota Ranah Nata ( Natal ) dan lainnya.
Khusus penggalian parit kiri kanan jalan HA Pawis Nasution SH di Simpang Ampek Kelurahan Pasar I Natal , tepatnya dimuka rumah kediaman penulis, penggaliannya dalam keadaan melengkung, dimana pada bagian hilir dan mudiknya agak tinggi , sehingga air pelimbahan dari jiran tetangga menggenang di parit pada halaman rumah kediaman penulis. Sementara menurut keterangan dari pengawas pemborong bahwa pesan dari atasan supaya di usahakan agar air tidak menggenang didalam parit dengan jalan meninggikan dasar parit dibagian sebelahnya , tapi itulah kenyataannya. Benar juga anggapan dari jiran sebelah ( sekitar 20 meter dari parit dimuka rumah penulis ) dengan menolak penggalian parit itu karena dikhawatirkan akan menjadi sarang nyamuk nantinya dan akhirnya terjadi yang dikhawatirkan itu.Sementara ditempat lain mengalami kendala dengan lahan pertokoan yang telah menutup parit yang akan digali.
Adapun dalam pembangunan disekeliling Lamerna dimana terjadi penyusutan luas lapangan dengan pembuatan jalan trotoar sekitar 1 meter di sekeliling pinggir lapangan bagian dalam , pembuatan meja kursi dipinggir lapangan, pembuatan panggung kehormatan sebanyak dua buah di muka Kantor Polsek Natal dan renovasi Panggung Hiburan/Acara dan Tugu Prokla masi 17 Agustus 1945 di pinggir bagian Barat Lamerna, bagian pinggir pantai.
Kita mendo’akan kegiatan pembangunan ini dapat selesai dengan baik dan lancar guna untuk memperindah ibukota Kabupaten Ranah Nata atau Pantai Barat Mandailing ( Pabarling ) yang sudah di ambang kelahirannya.

Dalam kesempatan ini , juga tidak berlebihan bila kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dan sebagai untuk menyongsong akan berdirinya Museum Pak Nas di Panyabungan yang di prakarsai oleh Rahmat Centre pimp. Bapak Rahmat Nauli Dalimunthe dkk. Di mana nantinya turut terpampang “ Duo Perdana Menteri dari Ranah Nata “ ( Sutan Sjahrir dan Muhammad Natsir ) serta pemuka Ranah Nata lainnya seperti St Nur Alamsjah, St Takdir Alisjahbana dan lainnya.
Apakah sudah ada yang berniat untuk memprakarsai berdirinya Patung Duo Perdana Menteri di Ranah Nata yang mewakili Putra Daerah ( Sutan Sjahrir ) dan Orang Sumando ( Muhammad Natsir ) yang sewajarnya telah berdiri dan diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Natal ( IKN ) Jakarta dan Ikappenas Medan yang beranggotakan zuriat dari pejuang tersebut dan zuriat lainnya yang mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian itu adanya.Atau mendirikan Museum/ Balerong Ranah Nata & Dokumentasi Multi Data Tulisan & Lisan ( BARANDO MULTATULI ) RANAH NATA.

Semoga dan akan berlanjut ke kegiatan DUO SHAF RA nantinya.

ANGKATAN XXII TK ABA NATAL

WISUDA ANGKATAN XXII
TK ABA & MTs MUH 20 NATAL
Oleh : Shaff Ra Alisyahbana, NBM.726.193

Bertempat di Lapangan Volleyball Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 20 Natal , pada hari ini dilaksanakan Wisuda Angkatan ke-XXII Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal ( TK.ABA ) Natal dan Wisuda tamatan MTs Muhammadiyah 20 Natal sebanyak 29 orang.
Acara pelantikan dihadiri oleh ribuan warga Muhammadiyin dan para orangtua siswa MTs Muhammadiyah 20 Natal dan walimurid TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Natal serta segenap unsur PC Muhammadiyah, PC Aisyiyah, PC NA, PC Pemuda Muhammadiyah dan IPM Cabang Natal.
Setelah selesai perarakan anak-anak TK ABA dan MTs Muhammadiyah 20 Natal oleh pasukan Drum Band MTs Muh 20 Natal sepanjang jalan di ibukota, acara dilanjutkan dengan acara wisuda, baik TK ABA maupun MTs Muh 20 Natal.
Drs.Oloan Nasution selaku Kepala MTs Muh 20 Natal menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh walisiswa atas kepercayaan yang telah diberikan kepada MTs untuk mendidik anak-anaknya sehingga saat ini telah diluluskan.
Sedangkan H.Islahuddin, Ketua PC Muhammadiyah Natal juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Dewan Guru MTs Muh 20 Natal yang bersusah payah mendidik putra putri masyarakat Ranah Nata khususnya dan bukan saja anak-anak dari kalangan Muhammadiyah saja. Sedangkan Kepala KUA Kecamatan Natal. Bapak H.Dahril Hasibuan BA,menyampaikan ucapan terima kasih yang telah menempah sepotong besi dan menjadikan sebentuk pisau atau parang dan sebagainya dan untuk itu kepada wali siswa diharapkan untuk mengasah nya agar tidak dimakan karat atau majal.
Pelaksanaan wisuda TK ABA Natal dilaksanakan oleh Khuzaimah, SPd selaku Kepala Sekolah yang didampingi oleh Nurhanidah SPd, Ketua Dikdasmen PCA Natal, sedangkan wisuda tamatan MTs Muh 20 Natal dilaksanakan oleh Drs Oloan Nasution selaku Kepala MTs Muh 20 Natal yang didampingi oleh Ketua PC Muhammadiyah Natal, Bapak H.Islahuddin. Dalam kesempatan itu baik Kepala Madrasah maupun PCM Natal mengharapkan agar mendaftarkan anak-anaknya ke MTs Muh 20 Natal untuk tahun pelajaran 2011 – 2012 dengan kegiatan tambahan pelatihan Tapak Suci Muhammadiyah di MTs Muh 20 Natal, disamping pelatihan computer dan lainnya.
MTs Muhammadiyah 20 Natal (1980-an) adalah merupakan nama keempat yang berasal dari Madrasah Raudhatul Ilmiyah (1970-an) dan Maktab Budi Bahagia (1950-an) dari semula Maktab Sosboeloel Chaer yang didirikan oleh Djamijatoel Chaerijah tahun 1921. Sedangkan TK ABA Natal berdiri pada tgl.19 Juli 1999 atas prakarsa dari PCM dan PCA Natal dalam kesediaan Yuri Susanthy Chandra yang baru saja diwisuda di PG TKI Diniyah Putri El-Yunusiyah Padang Panjang yang dibantu oleh Lismawati dan Nurhanidah. Selama 5 tahun lebih anak penulis mengajar disana dan disebabkan oleh sesuatu terpaksa mengundurkan diri dan kemudian menjadi Guru Tenaga Sukarela pada TK Negeri Pembina Natal di Sasaran.

ANGKATAN IV TKN PEMBINA

ANGKATAN IV TKN PEMBINA NATA
Oleh : Sry Fahmy Batubara

Pada hari ini, Senin tgl.13 Juni 2011 di Desa Sasaran Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal telah dilangsungkan acara perpisahan murid lulusan TK Negeri Pembina Natal untuk tahun ke IV sebanyak 40 orang. Acara dibuka oleh dua orang murid terbaik sebagai pembawa acara (MC) yaitu Nuri Aulia Rizki dan Niken Umi Aryanti hingga menjelang penyerahan Ijazah bagi lulusan tahun ini.
Sebelum acara perpisahan, pada tgl.8 Juni 2011 telah diadakan Cerdas Cermat Murid TKN Pembina Natal yang diikuti oleh 15 orang peserta dengan menghasilkan kejuaraan sbb.;
Juara I : Nuri Aulia Rizki dengan mendapatkan Piagam dan uang tunai Rp. 200.000.-
Juara II: Niken Umi Aryanti dengan mendapatkan Piagam dan uang tunai Rp. 150.000.-
Juara III:Hesti Aulia Salsabella dengan mendapatkan Piagam dan uang tunai Rp. 100.000.-
Harapan : Nelly Amanda Sari dengan mendapatkan Piagam dan uang tunai Rp. 50.000.-

Dimana Piagam dan uang tunai langsung diserahkan oleh Ketua Komite sekaligus penyumbang hadiah oleh Bapak H.Syahbuddin, pengusaha showroom Yamaha Natal Panggautan pada acara perpisahan yang diadakan pada hari ini.
Disamping itu juga diberikan hadiah-hadiah kepada pemenang Juara Kelas Melati dan Anggrek yaitu kejuaraannya masing-masing, Niken Umi Aryanti,Nelli Amanda Sari, Rezky Syafitri dan kejuaraan masing-masing Nuri Aulia Rizki ,Silvia Monica Sinaga ,Asrianto,Fikri Pamungkas Siregar ,Mutia Rahmah Kartika dan Rifwan.

Ibu Kepala Sekolah, Nurhanidah SPd dan Kades Sasaran yang diwakili Sekdes, Daflan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua fihak atas partisipasi memasukkan anaknya ke TKN Pembina Natal di Desa Sasaran ini dan pada hari ini adalah lulusan Angkatan IV tahun 2011. Sementara Bapak H.Syahbuddin selaku Ketua Komite sekaligus pengusaha showroom Yamaha memotivasi semangat mengajar dan belajar di TKN Pembina ini. Demikian juga kata sambutan dari KUPT Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Pengawas TK/SD, Bapak Rahmat SPd menyatakan bahwa PAUD sangat digalakkan oleh Kementrian Pendidikan Prov.Sumatera Utara dan untuk itu, mari kita masukkan anak-anak kita mulai dari tingkat TK ini. Sedangkan kata sambutan yang mewakili orangtua murid disampaikan oleh Bapak Alman Sinaga, SPd.
Dari sambutan yang disampaikan oleh Pengawas TK/SD tersebut kita sangat mendukung sekali dalam program PAUD, tapi sangat kita sayangkan sikap dari pihak Kabupaten Madina, dimana sampai saat ini untuk tahun pelajaran 2010/2011, mulai bulan Januari 2011 Guru-guru TKS belum menerima gaji sepeserpun dan mungkinkah sama seperti tahun 2010, dimana gaji dibayarkan setelah diadakan demontrasi oleh guru-guru TKS se Madina.
Bisakah program PAUD terlaksana dengan baik,sementara guru-gurunya terlunta-lunta menanti penerimaan gaji/honor yang sedikit ? Kami tompangkan harapan kami kepada Bupati/Wabud Bupati Madina yang telah dua kali ditunda ata kemenangannya, kiranya menjadi perhatian mereka, walaupun siapa yang akan dimenangkan nantinya.

Dalam acara perpisahan ini juga ditampilkan kegiatan murid-murid TKN seperti membaca ayat- ayat pendek, do’a, baca puisi bahasa Indonesia dan Inggeris, dialog bahasa Inggeris,tari-tarian (khusus tarian/langgam Batak) bermain angklung,alat musik dll. Pengumuman para pemenang cerdas cermat dan kejuaraan kelas disampaikan oleh Ibu Indah Santi Gultom, semetara penyerahan Ijazah dipimpin oleh ibu Yuri Susanthy Chandra,SPd dan dibantu oleh guru-guru lainnya serta para peserta KKL STAIM Panyabungan yang ber KKL di Desa Sasaran. Kita harapkan untuk tahun mendatang, murid TKN Pembina dapat menampilkan Tarian Daerah Pesisir Barat ( Tadah Sirat ) seperti tari bungkui, tari salendang,tari payuong atau tari barampek, karena lokasi TKN berada di desa yang tetap melestarikan, menumbuh kembangkan serta menghidup suburkan kesenian asli Ranah Nata ( Natal ). Kurang tepat rasanya anak-anak hanya menampilkan tarian Batak saja atau lainnya, tanpa mengenal seni budayanya sendiri. Selanjutnya diharapkan untuk tahun mendatang kiranya undangan dapat diperluas, karena TKN Pembina adalah TK Kecamatan, seharusnya dihadiri oleh Camat Natal selaku kepala wilayah kecamatan Natal ataupun Muspika Natal, sebab menurut pendapat penulis sikon acara ini berbentuk pedesaan yaitu Desa Sasaran saja. Semoga.